Senin, 17 Oktober 2016

Sistem Informasi Manajemen // Materi 5 // Management Database

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017

Kelas SA1 :

1.      Vira Fatmawati                     (1510109345)
2.      Septia Dwi Fatmasari           (1620109859)
3.      Firda Yuniartiwi                   (1620109860)
4.      Helena Hara H.H.                  (1620109861)
5.      Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)

Materi ke-5
5. Pengertian Management Database
Salah satu dampak dari perkembangan teknologi saat ini adalah perkembangan informasi teknologi computer (ICT = Information Computer and Techology). Hal ini turut mempengaruhi proses pengolahan data, yang sebelumnya dilakukaan secara manual, kini telah berkembang dengan memanfaatkan kemajuan komputer.
Pengolahan data secara terkomputerisasi dengan fasilitas database dapat mengefisiensikan waktu maupun tenaga. Namun, masih banyak saja masalah yang muncul, seperti cara pengotorisasian penggna, keamanan data, tampilan output  data yang sulit dimengerti, dan sebagainya. Untuk menyikapi masalah tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengatur proses pengolahan data perusahaan, mulai dari aktivitas meng-input data hingga output informasi. Selain itu, sistem harus dapat dimengerti penggunanya dan menjamin keamaan data itu sendiri.Sistem tersebut dinamakan sebagai sistem manajemen database (database management system).
Menurut Romney (2005), manajemen database adalah program komputer khusus yang mengelola dan mengendalikan data serta peralatan lainnya, yaitu antara lain data program aplikasi.
Menurut Post (2002), sistem manajemen database adalah suatu program yang berfungsi untuk pendefinisian database, menyimpan data sebagai pendukung dari penggunaan bahasa permintaan data (DQL), membuat laporan dan membuat tampilan proses pemasukan data.
Menurut Hall (2009), menyebutkan bahwa sistem manajemen database merupakan sebuah perangkat lunak khusus yang deprogram untuk mengetahui elemen data mana yang diakses (memiliki otorisasi0 oleh pemakai.
Menurut Boocholdt (1999), “a databse management system is a set a computer programs that maintain an organization’s database.
Dari beberapa pengertian/definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen database merupakan sebuah kegiatan pengendalian terhadap penerapan program aplikasi, database dan sistem manajemen database (DBMS).
Perkembangan database management system (DBMS) Generasi pertama didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada tahun 1960, disebut sebagai penyimpanan data terintegrasi (Integrated Data Store).Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian di standardisasi oleh Confrrence on Data System Languages (CODASYL).Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973.Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS.IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkian user untuk mengakses data yang sama pada jaringan computer. Kemudian pada tahun 970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional.Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigm DBMS yang paling dominan.
Tujuan utama DBMS adalah untuk meyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user.Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien.Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oeh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitass struktur data.Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah:
a.       Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
b.      Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
c.       Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
d.      Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan, dan gangguan-gangguan lain.
Sedangkan fungsi DBMS adalah:
a.       Penyimpanan, pengambilan, dan perubahan data.
b.      Katalog yang dapat diakses pemakai.
c.       Mendukung transaksi.
d.      Melayani kontrol concurrency.
e.       Melayani recovery.
f.       Melayani autorisasi.
g.      Mendukung komunikasi data.
h.      Melayani integrity.
i.        Melayani data independence.
j.        Melayanni utility.
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan Database Management System (DBMS) adalah:
a.       Mengatasi kerangka (redundancy) data.
b.      Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
c.       Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
d.      Menyusun format yang standar dari sebuah data.
e.       Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
f.       Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
g.      Menyusun integritas dan independensi data.
Di dalam Database Management System (DBMS) memiliki keunggulan dan kekurangan, berikut adalah keunggulan dan kekurangannya:
Keunggulan
a.       Mengurangi duplikasi data atau data redundancy.
b.      Menjaga konsistensi dan integritas data.
c.       Meningkatkan keamanan data.
d.      Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan data.
e.       Meningkatkan produktivitas para pengguna data.
f.       Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data.
g.      Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data.
h.      Meningkatan pemakaian bersama dari data.
i.        Meningkatkan layanan backup dan recovery data.
j.        Mengurangi konflik antar pengguna data.
k.      Mencapai indenpendensi data.
l.        Mengintegrasikan data dari beberapa file.
m.    Mengambil data secara cepat dan praktis.
n.      Meningkatkan keamanan data.
o.      Up-to-date.
Kelemahan
a.       Memerlukn suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal.
b.      Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal maupun internal agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
c.       Harga DBMS yang handal biasanya mahal.
d.      Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi.
e.       Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
f.       Perangkat lunak yang mahal.
g.      Memperkerjakan dan mempertahankan DBA.
h.      Konfigurasi perangkat keras yang besar.
5.1.             Organisasi Data
Perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar di sistem informasi berbasis komputernya hanya karena perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transkasi bisnis. Terdapat begitu banyak data sehingga data tersebut tidak akan berguna dalam pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian yang efektif dan efisien. Agar daparr menggunakan data dan terhindar dari kekacauan, konsep “data” telah dipecah dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang lebih kecil, konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok pembangun yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses. Konsep-konsep yang lebih kecil berupa:
a.              Hierarki Data
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergbung ubtuk membentuk file. Field Data adlah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data yang terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode matakuliah. Record adalah suatu koleksi field-field data yang saling berhubungan. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu filedari seluruh record yang berisi field kode-kode matakuliah dan namanya.Basis data adalah sekumpulan file yang berada dibawah kendali piranti perangkat lunak sistem manajemen atau data perusahaan yang dikendalikan dan diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data. Bisa dikatakan bahwa basis data adalah kumpulan dari semua data berbasis komputer.
b.             Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet.Konsep tabel merupakan konsep yang penting, karena struktur basis data relasional , secara konseptual serupa dengan sekumpulan-sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebagian besar istilah yang digunakan oleh spesialis informasi yang berkerja dengan sistem menejemen basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan tabel-tabel, tetapi dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan.
c.              Flat Files
Flat File (file datar) adalah suatu tabel yang memiliki kolom-kolom yang berulang.
Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus field field data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk tetap menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan.
d.             Field-field Kunci
Kunci (Key) di suatu tabel adalah suatu field (kombinasi field) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing –masing record di dalam tabel.Kandidat kunci(key candidate) adalah sebuah field yang secara unik mennggidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih menjasi kunci.
e.              Tabel-tabel yang Berhubungan
Tabel-tabel tersebut berbagi satu field yang sama, yaitu kode, dan nilai field kode menentukan baris-baris mana didalam tabel yang tergabung secara logis.
5.2.             Struktur Database
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Sistem manajemen basisdata (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir, jenis-jeis data, angka di belakang decimal, julah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Macam-macam Struktur Database:
a.       Struktur Database Hierarkis
Struktur Database Hierarkis (Hierarchical Database Structure), yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang ke suatu catatan di cabang lain, sistem manajemen database harus kembali ke tempat asal percabangan itu. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya computer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
b.      Struktur Database Jaringan
Struktur database jaringan (Network Database Structure) memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database. Subkomite Database Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada tahun 1971.Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain di dalam database.
c.       Struktur Database Relational
Struktur sistem manajemen relational merupakan sistem yang menyerupai table-tabel, dan merupakan format yang dapat dipahami secara tepat oleh Manajer dan/atau staf professional.
5.3.             Penggunaan Database
Basisdata warisan (legacy database) adalah basis datan yang sedang digunakan oleh sebuah perusahaan.Istilah warisan menyatakan bahwa basis data telah dipakai selama beberapa tahun dan basisdata yang ada tidak sesuai dengan teknologi masa kini.Ketika sebuah perusahaan telah menentukan untuk merancang sebuah basisdata, basisdata yang ada dianggap sebagai basisdata warisan. Contoh basisdata yang kita kenal adalah:
a.       Buku alamat.
b.      Buku telepon
c.       Katalog perpustakaan
d.      Toko buku online
e.       Peta jalan
Beberapa basisdata diatas merupakan basisdata statis, sedangkan yang lainnya dinamis. Sebagai contoh, peta jalan adalah basisdata statis yang mengandung informasi seperti kota, arah, jarak, dan sebagainya. Dengan melihat sebuah peta, anda cepat menemukan tujuan relative terhadap posisi anda sekarang.Informasi pada peta tidak berubah dalam waktu lama.Buku telepon pun merupakan basisdata statis karena informasi didalamnya hanya dicetak setiap tahun.Buku alamat adalah contoh basisdata dinamis yang banyak digunakan sehari-hari.Buku alamat merupakan basisdata dinamis karena isinya dapat diubah dengan cepat.
Selain itu formulir, laporan, dan query juga menggunakan akses basis data yang disimpan dalam sistem manajemen basis data.
a.       Laporan dan Formulir
Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan dan formulir.Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah daam formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data. Selain itu, formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, dan memodifikasi record-record basis data. Sedangkan laporan adalah teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan membantu pengambilan keputusan. Satu asumsi yang dibuat oleh penghasil laporan yitu jika tidak terdapat detail pada record pada tingkat rendah, maka record tingkay yang lebih tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan.
b.      Query
Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record uyang dipilih. Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan kumpulan kriteria tertentu. Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh manajemen.Manajer dapat memanfaatkan QBE (Query by Example) untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan informasi yang disusun berdasarkan cara tertentu dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dengan sistem tersebut data yang terhimpun dalam suatu database dapat menghasilkan informasi yang berguna.
Kemudian muncul pertanyaan siapa saja personel yang menggunakan basisdata? Berikut beberapa personel penting yang berkaitan dengan basis data:
a.       Administrator Basis Data
Spesialis informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan, dan mengamnkan basis data adalah administrator basis data (database administrator-DBA).Administrator basis data memiliki tanggung jawab teknis maupun manajerial atas sumber daya basis data.Administrator basis data mengawasi seluruh aktivitas basis data.Mereka harus memiliki keahlian manajerial atas sumber daya basis data. Selain itu, administrator basis data harus memahami operasi bisnis perusahaan, karena keputusan-keputusan dalam bidang operasional sebagian besar akan didorong oleh isi basis data.
b.      Programmer Basis Data
Programmer basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi.Salah satu alasannya adalah basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahan. Jika terjadi kesalahan pemrograman di dalam basis data, maka konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh pengguna dalam jumlah yang sangat besar. Programmer basis data diminta untuk membuat kode computer pemrosesan data yang efisien.
c.       Pengguna Akhir
Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir, memberikan query kepada basis data, dan menggunakan jawaban dari pertanyaan basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perusahaan dan unsur pokok lingkungannya.
5.4.             Menempatkan Manajemen Database dalam Perspektif
Sistem manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya dan menyebarkan data kepada khlayak pengguna.
a.       Programer Basis Data
Programer basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi.Mereka sering kali memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan dari pada rogrammer-programer lain yang dimiliki perusahaan.Salah satu alasannya adalah bahwa basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan. Jika terjadi kesalahan pemrogaman di dalam basis data, maka konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh pengguna dalam jumlah yang sangat besar. Karena alasan ini, perusahaan menginginkan para programmer basis data-nya dipilih dari personel paling ahli yang tersedia.Programer basis data sering kali menuliskan kode untuk memecah dan/atau mengagresasikan data basis data.Seorang pengguna kemudian men-download data yang telah dikumpulkan secara efisien ini dari sumber daya computer perusahaan ke computer pribadinya. Salah satu keuntungan salah satu keuntungan adalah basis data perusahaan hanya diakses satu kali saja, dan pemrosesan basis data lebih lanjut akan terjadi hanya pada sumber daya komputasi pengguna, sehingga memberikan tingkat efesiensi yang lebih tinggi bagi penggunaan basis data. Keuntungan lainnya adalah bahwa pengguna tidak perlu mengakses sepenuhnya basis data perusahaan, dan karena seseorang pengguna akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan kesalahan dari pada seseorang programmer basis data, maka basis data tersebut menjadi lebih aman.
b.      Pengguna Akhir
Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir, memberikan query kepada basis data, dan menggunakan jawaban dari pertanyaan basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi perusahaan dan unsure pokok lingkungannya.
Peranti lunak system manajemen basis data telah mengalami evolusi dengan mendorong interaksi oleh para pengambil keputusan.pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana cara membuat kode dari bahasa query terstruktur. Formulir query-by-example memungkinkan poengguna memilih beberapa pilihan dan menjalankan query.Semakin mudahnya penggunaan telah menimbulkan kenaikan penggunaan oleh pengguna terakhir, yang selanjutnya dapat menyebabkan meningkatnya jumlah kesalahan yang dilakukan oleh pengguna akhir. Sistem manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang diinginkan oleh pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antar muka basis data. Kecuali jika pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang ditampilkan mungkin bukanlah hal yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pengguna memerlukan pelatihan dalam system basis data sehingga sumber daya basis data akan dapat menjadi aset yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar