Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017
Kelas SA1 :
1. Vira Fatmawati (1510109345)
2. Septia Dwi Fatmasari (1620109859)
3. Firda Yuniartiwi (1620109860)
4. Helena Hara H.H. (1620109861)
5. Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)
Materi ke-7
1.
Pengenalan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Sistem
informasi manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang menghasilkan output dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang ddiperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu.
SIM
menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan. Ketiga tujuan tersebut menenjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah dan mengevaluasi kinerja (informasi dibutuhkan dan dipergunakan dalam
semua tahao manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambil
keputusan.
Contoh
SIM:
a.
Level
Operasional: pembuatan E-KTP, pelaporan pajak, perizinan, absensi penggajian.
b.
Level Pengetahuan:
sistem perkantoran, persiapan, dan manajemen dokumen kerja.
c. Level Manajemen:
pengambilan keputusan, memperoleh data dari sumber internal dan eksternal
d. Level Strategis:
pengembangan produk layanan untuk 5 tahun ke depan. Kebutuhan karyawan di 5 tahun
mendatang.
Sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti
inspeksi pajak, investor dan kreditur) dan pihak-pihak dalam (terutama
management). Jadi dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi hanya khusus menangani
masalah akuntansi dan keuangan.
Fungsi
penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain mengumpulkan dan
menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi, memproses data menjadi
innformasi yang dapat digunakan dalam proses pengamblan keputusan dan melakukan
control secara tepat terhadap aset organisasi.
Contoh
SIA sebagai pusat informasi perusahaan adalah bagian pemsaran mempertimbangkan
untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan untuk
itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat
diperoleh dari usulan produk baru tersebut. Bagian SIA memproyeksikan biaya dan
perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data
yang diperoleh diproses oleh staf EDP (Entry Data Processing). Setelah diproses
hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk
dicari keputusan yang sesuai.
Perbedaan
SIA dan SIM:
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
|
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
|
SIM mengumpulkan,
mengklasifikasikan, memproses, menganalisa, dan mengkomunikasikan semua tipe
informasi.
|
SIA
mengumpulkan, mengklasifikasi, memproses, menganalisa, dan mengkomunikasikan
informasi keuangan, lebih kepada keuangan, pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
|
SIM berbasis
computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
serupa.
|
SIA yang
efektif bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.
|
SIM
sub-unitnya didasarkan area fungsional dan tingkatan manajemen.
|
SIA tersebut
menyediakan beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atas
masalah-masalah yang lain.
|
SIA mencakup
pengendalian untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data organisasi.
|
Sistem informasi manajemen
berkepentingan dengan penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi
untuk membantu pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari hal tersebut, maka sistem
informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen.
2.
Model Sistem
Informasi Manajemen
Definisi model sistem informasi
manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas. Database berisi data yang
disediakan oleh sistem informasi manajemen. Selain itu, data maupun informasi
dimasukkan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang
menghasilkan laporan periodic dan laporan khusus, serta model matematika yang
mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak
digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan
masalah perusahaan. Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan
informasi bagi lingkungan.
3.
Konsep Subsistem
Informasi Organisasional
Sistem
informasi manajemen merupakan upaya organisasi pertama yang tujuannya adalah
menyediakan informasi bagi manajemen, dan di dalam praktiknya SIM pada suatu
organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.
Ketika
suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM
yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah
tertentu, baik ditingkat pusat maupun daerah, mulai menerapkan konsep sesuai
kebutuhan yang mereka perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah
yang sudah tersegmentasi, yang dapat disebut dengan sub-sub sistem SIM yang
disesuaikan untuk memenuhi kebtuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran
organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem
informasi antara lain:
a.
Sistem akuntansi
keuangan Negara (SKAN).
b.
Sistem akuntansi
barang milik Negara (SABMN).
c.
Sistem
akuntansti keuangan daerah (SAKD).
d.
Sistem informasi
kependudukan.
e.
Sistem informasi
kepegawaian dan pengembangan-pengembangan sub-sub sistem tata kelola
pemerintahan lainnya.
4.
Pemrosesan Data
Akuntansi
Proses
akuntansi di mulai ketika kejadian ekonomi diterima oleh sistem informasi
akuntansi, yang mencatat kejadian ekonomi itu sebagai transaksi akuntansi.
Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transasksi dan
berakhir dengan penutupan buku berakhirnya seluruh proses pencatatan pada waktu
tertentu.
Terdapat
beberapa langkah siklus akuntansi, yaitu:
a.
Mengidentifikasi
transaksi atau peristiwa.
b.
Menyiapkan
dokumen sumber transkasi itu seperti nota pembelian, faktur, dan lain-lain.
c.
Menganalisis dan
mengklasifikasikan transkasi langkah ini melibatkan kuantifikasi transaksi
dalam bentuk uang, mengidentifikasi account
yang terkena dampak dan apakah akun tersebut harus didebet atau dikreditkan.
d. Mencatat transaksi dengan membuat akun
di jurnal yang sesuai, seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal
penerimaan kas atau pengeluaran, atau jurnal umum dan akun tersebut dibuat
dalam urutan kronologinya.
e. Memasukkan
akun jurnal umum ke buku besar. Langkah ini dilakukan selama periode akuntansi
sebagai transaksi terjadi atau dalam proses batch periodik.
f. Menyiapkan
neraca percobaan untuk memastikan bahwa debet dan kredit sama. Saldo percobaan
adalah daftar dari semua buku besar, dengan debet di kolom kiri dan kredit di
kolom kanan. Pada titik ini belum ada akun penyesuaian.
g. Memperbaiki
perbedaan dalam neraca percobaan. Jika kolom tidak seimbang, mencari letak kesalahannya.
Misal: posting angkayang salah, posting di kolom yang salah, atau posting lebih
dari sekali.
h. Menyiapkan
jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang masih harus dibayar,
ditangguhkan, dan jumlah yang diperkirakan.
i.
Siapkan neraca saldodisesuaikan.
j.
Siapkan laporan keuangan, yang terdiri
dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
k. Siapkan
jurnal penutup yang menutup rekening sementara seperti pendapatan, biaya
keuntungan, dan kerugian.
l.
Posting jurnal penutup ke buku besar.
m. Menyiapkan
neraca percobaan setelah penutupan untuk memutuskan bahwa debet dan kredit sama.
5.
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Karakteristik
–karakteristik umum yang dimiliki oleh sistem informasi akuntansi adalah:
a. Tumbuh
dan berkembang sepanjang masa
Sistem informasi
mengalami perubahan besar dalam kehidupan dalam suatu perusahaan. Perubahan ini
memungkinkan sistem informasi beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi,
sistem informasi cenderung meluas sesuai dengan pertumbuhn dan perkembangan
perusahaan.
b. Jaringan
arus informasi
Sistem informasi
menyediakan informasi ke berbagai pihak di dalam ataupun di luar perusahaan.
c. Konversi
data
Sistem informasi akan
mengkonversi input menjadi output.
d. Pengguna
informasi
Informasi yang
dihasilkan oleh sistem informai digunakan oeh pengguna internal (manajer dan
karyawan) dan pengguna eksternal (pelanggan, kreditur, pemegang saham, dan
instansi pemerintah). Pengguna informasi akan bertambah banyak seiring dengan
semakin berkembangnya perusahaan. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang terkait
pun semakin banyak.
e. Tujuan
Sistem informasi memiliki
tujuan, yaitu: menyajikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,
menyajikan informasi untuk mendukung operasi harian, menyajikan informasi yang
berkenaan dengan kepengurusan.
f. Sumber
daya
Agar dapat berfungsi, sistem
informasi memerlukan sumber daya yang mencakup data, perlengkapan, personalia,
peralatan, dan dana.
Konsep
karakteristik informasi ini dapat membantu para pengambil keputusan untuk
menentukan berapa yang harus dia bayar untuk sebuah informasi yang berhubungan
dengan keputusan yang akan diambil. Dalam hubungan dengan suatu organisasi,
maka perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu system
informasi pada umumnya digunakan untuk beberapa keperluan, sehingga sulit untuk
menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi tidak
hanya digunakan oleh satu pihak dalam organisasi perusahaan tersebut. Dan
sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dalam nilai uang
secara tepat, tetapi mungkin hanya dapat ditaksir dalam bentuk nilai
efektivitasnya.
6.
Sistem Informasi
dalam Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Masalah masalah yang
kompleks sering terjadi di perusahaan perusaahan. Di sini di tuntut peran manajer
untuk memecahkan masalah tersebut sebagai pembuat keputusan. Dalam memecahkan
suatu masalah manajer mengidentifikasi, mengembangkan, menyeleksi,menerapkan
dan menindak lanjuti untuk memastikan bahwa kapan solusi itu berjalan sebagai
mana mestinya.Manajer juga perlu melakukan pendekatan ke sebuah Sistem untuk
mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tidak merugikan perusahaan.
Dalam memecahkan
masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh
manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi/pemecahan.
a. Usaha
persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus
dilaksanakan secara berurutan, Karena ketiganya bersama-sama menghasilkan
kerangka piker yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu
terdiri dari memandang perusahaan sebagai suatu system, mengenal system
lingkungan, mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan.
b. Usaha
definisi
Usaha definisi mencakup
pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau aka nada (identifikasi
masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya cukup mempelajaronya untuk mencari
solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu: bergerak
dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian system dalam
suatu urutan tertentu.
c. Usaha
pemecahan
Usaha pemecahan meliputi
pertimbangan berbagai alternative yang layak (feasible), pemilihan alternative terbaik dan penerapannya.
DAFTAR PUSAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar