Selasa, 25 Oktober 2016

Sistem Informasi Manajemen // Materi 7 // Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017

Kelas SA1 :

1.      Vira Fatmawati                     (1510109345)
2.      Septia Dwi Fatmasari           (1620109859)
3.      Firda Yuniartiwi                   (1620109860)
4.      Helena Hara H.H.                  (1620109861)
5.      Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)


Materi ke-7
1.        Pengenalan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang menghasilkan output dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang ddiperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu.
SIM menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan. Ketiga tujuan tersebut menenjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja (informasi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahao manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambil keputusan.
Contoh SIM:
a.       Level Operasional: pembuatan E-KTP, pelaporan pajak, perizinan, absensi penggajian.
b.      Level Pengetahuan: sistem perkantoran, persiapan, dan manajemen dokumen kerja.
c.  Level Manajemen: pengambilan keputusan, memperoleh data dari sumber internal dan eksternal
d.     Level Strategis: pengembangan produk layanan untuk 5 tahun ke depan. Kebutuhan karyawan di 5 tahun mendatang.
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur) dan pihak-pihak dalam (terutama management). Jadi dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi hanya khusus menangani masalah akuntansi dan keuangan.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi, memproses data menjadi innformasi yang dapat digunakan dalam proses pengamblan keputusan dan melakukan control secara tepat terhadap aset organisasi.
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan adalah bagian pemsaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut. Bagian SIA memproyeksikan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh staf EDP  (Entry Data Processing). Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran. Selanjutnya kedua bagian akan akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Perbedaan SIA dan SIM:
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SIM mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisa, dan mengkomunikasikan semua tipe informasi.
SIA mengumpulkan, mengklasifikasi, memproses, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan, lebih kepada keuangan, pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
SIM berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.
SIA yang efektif bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.
SIM sub-unitnya didasarkan area fungsional dan tingkatan manajemen.
SIA tersebut menyediakan beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atas masalah-masalah yang lain.

SIA mencakup pengendalian untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data organisasi.

Sistem informasi manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari hal tersebut, maka sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen.
2.        Model Sistem Informasi Manajemen
Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas. Database berisi data yang disediakan oleh sistem informasi manajemen. Selain itu, data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodic dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan. Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.
3.        Konsep Subsistem Informasi Organisasional
Sistem informasi manajemen merupakan upaya organisasi pertama yang tujuannya adalah menyediakan informasi bagi manajemen, dan di dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.
Ketika suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah tertentu, baik ditingkat pusat maupun daerah, mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan yang mereka perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah tersegmentasi, yang dapat disebut dengan sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebtuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
a.       Sistem akuntansi keuangan Negara (SKAN).
b.      Sistem akuntansi barang milik Negara (SABMN).
c.       Sistem akuntansti keuangan daerah (SAKD).
d.      Sistem informasi kependudukan.
e.       Sistem informasi kepegawaian dan pengembangan-pengembangan sub-sub sistem tata kelola pemerintahan lainnya.
4.        Pemrosesan Data Akuntansi
Proses akuntansi di mulai ketika kejadian ekonomi diterima oleh sistem informasi akuntansi, yang mencatat kejadian ekonomi itu sebagai transaksi akuntansi. Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transasksi dan berakhir dengan penutupan buku berakhirnya seluruh proses pencatatan pada waktu tertentu.
Terdapat beberapa langkah siklus akuntansi, yaitu:
a.       Mengidentifikasi transaksi atau peristiwa.
b.      Menyiapkan dokumen sumber transkasi itu seperti nota pembelian, faktur, dan lain-lain.
c.       Menganalisis dan mengklasifikasikan transkasi langkah ini melibatkan kuantifikasi transaksi dalam bentuk uang, mengidentifikasi account yang terkena dampak dan apakah akun tersebut harus didebet atau dikreditkan.
d.   Mencatat transaksi dengan membuat akun di jurnal yang sesuai, seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas atau pengeluaran, atau jurnal umum dan akun tersebut dibuat dalam urutan kronologinya.
e.   Memasukkan akun jurnal umum ke buku besar. Langkah ini dilakukan selama periode akuntansi sebagai transaksi terjadi atau dalam proses batch periodik.
f.   Menyiapkan neraca percobaan untuk memastikan bahwa debet dan kredit sama. Saldo percobaan adalah daftar dari semua buku besar, dengan debet di kolom kiri dan kredit di kolom kanan. Pada titik ini belum ada akun penyesuaian.
g.      Memperbaiki perbedaan dalam neraca percobaan. Jika kolom tidak seimbang, mencari letak kesalahannya. Misal: posting angkayang salah, posting di kolom yang salah, atau posting lebih dari sekali.
h.  Menyiapkan jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang masih harus dibayar, ditangguhkan, dan jumlah yang diperkirakan.
i.        Siapkan neraca saldodisesuaikan.
j.        Siapkan laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
k.  Siapkan jurnal penutup yang menutup rekening sementara seperti pendapatan, biaya keuntungan, dan kerugian.
l.        Posting jurnal penutup ke buku besar.
m.    Menyiapkan neraca percobaan setelah penutupan untuk memutuskan bahwa debet dan kredit sama.
5.        Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Karakteristik –karakteristik umum yang dimiliki oleh sistem informasi akuntansi adalah:
a.       Tumbuh dan berkembang sepanjang masa
Sistem informasi mengalami perubahan besar dalam kehidupan dalam suatu perusahaan. Perubahan ini memungkinkan sistem informasi beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, sistem informasi cenderung meluas sesuai dengan pertumbuhn dan perkembangan perusahaan.
b.      Jaringan arus informasi
Sistem informasi menyediakan informasi ke berbagai pihak di dalam ataupun di luar perusahaan.
c.       Konversi data
Sistem informasi akan mengkonversi input menjadi output.
d.      Pengguna informasi
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informai digunakan oeh pengguna internal (manajer dan karyawan) dan pengguna eksternal (pelanggan, kreditur, pemegang saham, dan instansi pemerintah). Pengguna informasi akan bertambah banyak seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang terkait pun semakin banyak.
e.       Tujuan
Sistem informasi memiliki tujuan, yaitu: menyajikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, menyajikan informasi untuk mendukung operasi harian, menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.
f.       Sumber daya
Agar dapat berfungsi, sistem informasi memerlukan sumber daya yang mencakup data, perlengkapan, personalia, peralatan, dan dana.
Konsep karakteristik informasi ini dapat membantu para pengambil keputusan untuk menentukan berapa yang harus dia bayar untuk sebuah informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Dalam hubungan dengan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu system informasi pada umumnya digunakan untuk beberapa keperluan, sehingga sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi tidak hanya digunakan oleh satu pihak dalam organisasi perusahaan tersebut. Dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dalam nilai uang secara tepat, tetapi mungkin hanya dapat ditaksir dalam bentuk nilai efektivitasnya.
6.         Sistem Informasi dalam Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Masalah masalah yang kompleks sering terjadi di perusahaan perusaahan. Di sini di tuntut peran manajer untuk memecahkan masalah tersebut sebagai pembuat keputusan. Dalam memecahkan suatu masalah manajer mengidentifikasi, mengembangkan, menyeleksi,menerapkan dan menindak lanjuti untuk memastikan bahwa kapan solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.Manajer juga perlu melakukan pendekatan ke sebuah Sistem untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tidak merugikan perusahaan.
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi/pemecahan.
a.       Usaha persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, Karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka piker yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari memandang perusahaan sebagai suatu system, mengenal system lingkungan, mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan.
b.      Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau aka nada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya cukup mempelajaronya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu: bergerak dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian system dalam suatu urutan tertentu.
c.       Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternative yang layak (feasible), pemilihan alternative terbaik dan penerapannya.


DAFTAR PUSAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar