Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017
Kelas SA1 :
1. Vira Fatmawati (1510109345)
2. Septia Dwi Fatmasari (1620109859)
3. Firda Yuniartiwi (1620109860)
4. Helena Hara H.H. (1620109861)
5. Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)
Materi ke-8
Sistem Informasi
Eksekutif
¡ Menurut (Mcleod, Jr, 2001) Sistem Informasi Eksekutif
merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manajer tingkat perencanaan
strategis yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja
keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai
tingkat rincian. Informasi dapat ditampilkan dengan bentuk grafik, tabel, atau
narasi.
¡ Sistem Informasi eksekutif tidak selalu menyediakan
informasi dari sumber yg dipilih, menggunakan media yg dipilih, dan bahwa
komputer memainkan peran yg relatif kecil. (Jones dan McLeod)
Ciri-ciri Sistem
Informasi untuk Eksekutif (EIS) :
1.
Mampu memperlihatkan
masalah dan peluang potensial
2. Membantu
knowledge worker mengapa masalah dan
peluang itu muncul
3.
Membantu menemukan
strategi untuk memecahkan masalah atau memanfaatkan peluang tersebut
EIS adalah
sistem informasi manajemen yang sangat interaktif dan dikombinasikan dengan DSS
dan AI untuk:
1.
Mengidentifikasikan
peluang dan masalah,
2. Mampu
menyajikan informasi dari berbagai sudut pandang dan memberikan peluang
memperbanyak gambaran untuk memperbaiki pemahaman,
3.
Menyediakan tools untuk menganalisa lebih dalam
peluang dan masalah sehingga menemukan strategi.
Kemampuan umum
yang harus dimiliki:
1.
Memanfaatkan data werehouse
2. Kemampuan
drill down
3. Menampilkan
data yang luwes
4. Identifikasi
staff yang bertanggungjawab atas informasi tertentu
5. Menggunakan
tools dari DSS dan AI
6. Akses
untuk berbagai informasi
Seorang eksekutif
memiliki tugas dan tanggungjawab yang sangat besar dan berat dalam usahanya
mengendalikan dan mengemudikan organisasi yang dipimpinya. Adapun tugas-tugas
yang dilakukan oleh seorang eksekutif sehari-hari adalah:
·
Memberikan visi
·
Membuat keputusan
·
Mendiagnosa dan
memecahkan masalah
·
Melaksanakan negoisasi
·
Menyadarkan dan
meyakinkan bawahan
8.1 Karakteristik
Sistem Informasi Eksekutif
Suatu
penerapan EIS yang berhasil akan meminimalkan penggunan laporan-laporan hard-copy, namun tetap memberikan
informasi-informasi yang paling mutakhir kepada eksekutif. Dengan EIS, informasi
yang kualitatif dapat diperoleh tanpa penggunaan banyak kertas.
Karakteristik
EIS
•
Dibuat untuk individual
executive users.
•
Mengekstrak, menyaring
(filter), menyingkat dan melacak “critical data”
•
Menyediakan on-line
status access.
•
Mengakses dan mengintegrasikan
data internal dan eksternal.
•
Bersifat user friendly.
•
Digunakan langsung oleh
eksekutif tanpa perantara.
•
Dapat digunakan
untuk meringkas, dan memperoleh detail data
•
Menyediakan
analisis kecenderungan (trend analysis),
•
pelaporan
perkecualian dan drill down
•
Dapat digunakan
untuk mengakses dan memadukan data internal dan eksternal
•
Mudah digunakan
dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit pelatihan untuk
menggunakannya
Berikut
adalah karakteristik yang membedakan EIS dengan sistem informasi pada umumnya
(Turban, 1995: 409).
1.
Drill-down
Drill-down
adalah salah satu fasilitas yang sangat berguna dalam EIS. Dengan fasilitas
ini, eksekutif dapat mengakses informasi secara hierarkis, mulai dari yang
bersifat umum atau global kemudian dipecah hingga ke level yang lebih detail
dan sebaliknya (roll-up). Informasi yang diberikan berupa grafik maupun tabel.
Dengan memperoleh detail dari suatu informasi, eksekutif dapat melakukan
analisis secara lebih akurat dan tepat sasaran. Untuk mendukung fasilitas ini
dapat digunakan arsitektur data warehouse (Inmon, 2002: 254).
2.
Critical Success Factors
Tiap
eksekutif memiliki kebutuhan informasi yang berbeda. Oleh karena itu EIS harus
dibangun secara spesifik agar dapat memenuhi kebutuhan informasi eksekutif.
Begitu pula dengan suatu organisasi. Tiap organisasi mempunyai tujuan atau
program yang juga berbeda-beda. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yang disebut dengan Critical Success
Factors (CSF) (Turban, 1995: 411).
3.
Status Access
EIS
menyediakan akses cepat terhadap timely information. Setiap data atau laporan
terbaru dapat diakses secara langsung melalui jaringan. Dengan begitu eksekutif
dapat mengetahui status atau kedudukan organisasinya. Proses pengaksesan status
ini mungkin terjadi setiap hari maupun setiap jam, bahkan memungkinkan
pelaporan secara real-time (Inmon, 2002: 256).
4.
Exception Reporting
EIS
memiliki fitur untuk melakukan pelaporan terhadap aktifitas-aktifitas
organisasi baik secara rutin maupun spontan. EIS harus dapat membantu eksekutif
menganalisis perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja
aktual. EIS didesain agar dapat mengatasi situasi dengan ketidakpastian seperti
rapid-changing environment atau situasi lingkungan organisasi yang berubah-ubah
baik dari struktur keanggotaan maupun fokus organisasi (Inmon, 2002: 256).
5.
Navigation of Information
Fasilitas
ini memungkinkan eksekutif untuk dapat mengeksplor sejumlah besar data secara
mudah dan cepat. EIS digunakan secara langsung oleh seorang eksekutif tanpa
bantuan perantara (asisten), oleh karena itu tampilan EIS harus bersifat
user-friendly (Turban, 1995: 410) serta didukung oleh penyajian data dengan
jangkauan internal dan eksternal yang bersifat luas.
EIS
meningkatkan kualitas manajemen dalam suatu organisasi melalui jenis teknologi
dan teknik yang baru untuk menyaring, mentransformasi, memproses, dan
melaporkan data dengan tujuan menyediakan informasi strategis. Untuk mendukung
fitur-fitur pada EIS digunakan konsep data warehouse sebagai dasarnya.
8.2 Kebutuhan informasi eksekutif yang unik
Sama seperti eksekutif memiliki tanggung
jawab yang unik dan terlibat dalam proses berpikir yang unik, mereka juga
memiliki kebutuhan informasi yang unik. Terdapat sejumlah penelitian mengenai
penggunaan informasi oleh eksekutif , kita akan membahas tiga. Dua yang pertama
berkaitan dengan system informasi keseluruhan milik eksekutif. Yang ketiga
berfokus pada penggunaan komputer.
1. Penelitian Mintzberg
Mintzberg adalah orang pertama yang
melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif. Ia
mengidentifikasikan lima kegiatan dasar membentuk waktu CEO : tugas
administrasi, panggilan telepon, pertemuan tak terjadwal, dan kunjungan.
Mintzberg tidak secara khusus memasukan output computer dalam penelitiannya,
menggabungkan semua media tertulis dalam kategori dokumen. Ia menekankan peran
system informal yang menkomunikasikan informasi lisan , dan menyimpulkan,
“Tampaknya lebih penting bagi manajer untuk mendapatkan informasinya secara
tepat dan efisien daripada mendapatkannya secara formal.”
2. Penelitian Jones dan MCLeod
Pengarang buku ini bekerja sama dengan
Prof. Jack W. Jones dari Texas Christian University, melihat kebutuhan untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai sumber – sumber dan media informasi eksekutif
daripada yang telah dilaporkan oleh mintzberg. Kami melakukan penelitian
mengenai arus informasi masuk dari lima eksekutif. Para eksekutif tersebut
mencakup CEO suatu rangkaian toko pengecer, CEO suatu bank, presiden direktur
suatu perusahaan asuransi, wakil presiden direktur keuangan, dan wakil presiden
direktur perpajakan. Penelitian ini dirancangkan untuk menjawab pertanyaan:
1. Berapa
banyak informasi yang mencapai eksekutif?
2. Apa
nilai informasi tersebut?
3. Apa
sajakah sumber informasi tersebut?
4. Media
apa saja yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi tersebut?
5. Apa
kegunaan informasi tersebut?
1.
Berapa banyak informasi yang mencapai eksekutif?
Selama jangka waktu seminggu ,para eksekutif dan sekretaris mencatat 1.454 transaksi informasi yang mengalir ke eksekutif
transaksi adalah suatu komunikasi yang melibatkan media apapun-laporan komputer,memeo,kunjungan pengamatan,panggilan telp,rapat,surat dsb.
Selama jangka waktu seminggu ,para eksekutif dan sekretaris mencatat 1.454 transaksi informasi yang mengalir ke eksekutif
transaksi adalah suatu komunikasi yang melibatkan media apapun-laporan komputer,memeo,kunjungan pengamatan,panggilan telp,rapat,surat dsb.
2.
Apa nilai informasi tersebut?
Para eksekutif memberikan nilai berkisar dari nol(tanpa nilai) hingga sepuluh(niali maximum) untuk tiap transaksi.
Para eksekutif memberikan nilai berkisar dari nol(tanpa nilai) hingga sepuluh(niali maximum) untuk tiap transaksi.
3.
Apa sajakah sumber informasi tersebut?
Lingkungan menyediakan volume terbesar,tetapi juga
menyediakan informasi dengan nilai rata-rata terendah,sebaliknya sumber yang
menyediakan volume paling sedikit adalah
komite,tetapi mereka menyediakan informasi dengan nilai tertinggi.
4.
Media apa yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi eksekutif?
Panggilan telp merupakan satu-satunya komunikasi yang bervolume besar
5.
Apa kegunaan informasi itu?
Sebagian informasi dimaksudkan untuk digunakan dalam menangani gangguan
Sebagian informasi dimaksudkan untuk digunakan dalam menangani gangguan
3.
Penelitian Rockart dan Treacy
Dalam
penelitian mereka mengenai penggunaan komputer oleh eksekutif di 16 perusahaan,
sedikitnya satu dari tiga pejabat puncak paling sering CEO menggunakan sendiri
komputer.
Salah
satu pendukung komputer yang paling berdedikasi adalah Ben W. Heineman, CEO
dari Northwest Industries. Heineman memiliki sebuah terminal di ruang kerjanya,
satu di rumahnya dan membawa satu pada liburannya. Heineman
menyatakan,”Terdapat keuntungan besar bagi CEO untuk mengotori tangannya dengan
data.” Eksekutif lain berkomentar, “Anda mempelajari hakekat pertanyaan yang
seharusnya anda tanyakan jika anda berkubang dalam data.”
Istilah
sistem informasi eksekutif pertama kali muncul dalam laporan penelitian Rockart
dan Treacy. Walau tidak disediakan definisi, para peneliti itu menemukan bahwa
sistem tersebut menampilkan:
·
Tujuan Sentral informasi komputer digunakan terutama dlm perencanaan
dan pengendalian
·
Inti Data Bersama isi database ttg berbagai industri, pelanggan,
pesaing dan unit-2 bisnis masa lalu, masa kini dan masa depan.
·
Dua metode penggunaan
Utama Eis digunakan utk mengakses, memproyeksikan trend
serta melakukan analisis data.
·
Organisasi Pendukung Eksekutif dibantu oleh pelatih EIS dan sopir EIS
4.
Menempatkan Komputer dalam Perspektif
Walau
beberapa eksekutif sangat mengandalkan komputer, secara proporsional lebih
sedikit memakai komputer ditingkat eksekutif daripada di tingkat lain. Ada dua
kemungkinan alasan, yang Pertama masalah di tingkat eksekutif kurang
terstruktur dan karena itu lebih sulit untuk didukung dengan pengolah komputer.
Kedua, eksekutif cenderung lebih tua dan jarang mendapatkan kesempatan
pelatihan komputer formal.
Pokok-pokok
penting dalam pembahasan ini adalah
1. Penggunaan
komputer adalah sesuatu yang pribadi
2. Informasi
komputer hanyalah sebagian dari semua informasi yang mencapai seorang
eksekutif. Semua eksekutif ingin menerima informasi dari sumber manapun
8.3 Saran-saran untuk memperbaiki system
informasi eksekutif
Orang pasti merasakan bahwa computer
merupakan sumber daya informasi bagi eksekutif yang belum tergarap. Eksekutif
harus mengambil langkah – langkah untuk meningkatkan peran computer dalam
system informasi mereka. Tetapi dalam melakukan hal itu, eksekutif harus juga
berusaha meningkatkan komponen –komponen nonkomputer. Suatu program lima
langkah untuk mencapai tujuan. Diiktisarkan dibawah ini:
1. Mencatat Transaksi – Transaksi Informasi
yang masuk.
Penelitian
Jones dan McLeod mengungkapkan bahwa eksekutif tidak selalu memiliki persepsi
yang jelas mengenai system informasi mereka. Eksekutif mungkin menganggap
beberapa sumber dan media tertentu memberikan konstribusi lebih dari pada yang
sebenarnya mereka berikan.demikian pula, sumber dan media lain mungkin dinilai
rendah. Eksekutif, dibantu oleh sekretaris, dapat memelihara log yang serupa
dengan yang terdapat pada penelitian Jonesdan McLeod. Data dapat dimasukkan ke
dalam database, dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan Jones dan McLeod yang berhubungan dengan system
mereka.
2. Merangsang Sumber – Sumber Bernilai
Tinggi.
Dengan
teridentifikasinya sumber- sumber bernilai tinggi , eksekutif kemudian dapat
bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber – sumber tersebut. CEO bank
memberikan contoh yang baik tentang cara pelaksanaannya. Mungkin informasinya
yang paling berharga berasal dari komite manajemannya. Agar tiap anggota merasa
bebas berpartisipasi secara merata, CEO itu menentukan agar digunakan meja
konfensi bundar.
3. Memanfaatkan Peluang.
Jika
sepotong informasi yang baik dating , eksekutif harus meraihnya. Wakil presiden
direktur keuangan mengikuti strategi ini ketika ia nemempatkan mejanya
menghadap dinding sehingga ia memunggungi pintu. Ini tampak seperti suatu
tindakan untuk merintangi komunikasi, tetapi maksudnya justru sebaliknya. Ia
menjelaskan bahwa jika seseorang masuk ke ruang kerjanya, ia tidak ingin bercakap-cakap
melalui tumpukan pekerjaan yang belom yerselesaikan. Dengan meja menghadap
dinding, ia dapat memutar kursinya dan memberikan perhatian penuh pada orang
yang datang padanya.
4. Menyesuaikan Sistem pada perorangan.
Seperti
yang ditunjukkan pada penelitian Jones dan MCLeod, tiap eksekutif memiliki gaya
pengupulan informasi yang unik. Apa yang baik bagi seorang eksekutif mungkin
tidak berhasil bagi yang lain. CEO pengecer merupakan contohnya. CEO yang
sebelumnya telah membangun pintu keluar pribadi pada ruang kerjanya sehingga ia
dapat datang dan pergi tanpa bertemu seseorang. CEO yang diteliti ini memiliki
filosofi yang sebaliknya, ia memilih menggunakan pintu utama sehingga ia dapat
bertemu langsung dengan sebanyak mungkin pegawai saat ia berjalan ke ruang
kerjanya.
5. Memanfaatkan Tekhnologi.
Eksekutif
umumnya berpikiran terbuka berkenaan system mereka akan mempertimbangkan cara
apa pun untuk memperbaikinya. Eksekutif yang lebih muda yang mempelajari
konputer di SMA san Universitas mengenal potensi penggunaan computer, tetapi
pengetahuan computer mereka harus dijaga tetap mutakhir. Eksekutif yang lebih
tua memerlukan pelayanan konsultasi yang lebih mendasar mengenai apa yang
computer dapat dan tidak dapat dilakukan. Membuat semua eksekutif mengetahui
perkembangan teknologi informasi merupakan tanggung jawab organisasi jasa
informasi yang penting.
Perhatian
pada EIS melesat bagai roket selama akhir 1980-an perhatian ini mencerminkan
kombinasi dari kesadaran computer yang lebih besar di kalangan eksekutif dan
ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih baik.
8.4 System informasi eksekutif berbasis computer
Sistem informasi eksekutif ( executive
information system) EIS merupakan suatu system yang menyediakan informasi bagi
eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil
dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Istilah system pendukung
eksekutif (executive support system ) ESS juga digunakan. Kita akan menggunakan
istilah EIS dan menganggap bahwa system itu meliputi computer.
1. Model
EIS
Konfigurasi EIS berbasius computer biasanya meliputi
suatu computer personal. Dalam perusahaan besar PC tersebut dihubungkan dengan
mainframe. Komputer personal eksekutif itu berfungsi sebagai eksekutif workstation.
Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder , kebanyakan dalam
bentuk hard disk, yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif berisi
data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh computer sentral
perusahaan. Eksekutif memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang
telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil
pemrosesan. Sistem itu juga memungkinkan pemakai menggunakan system pos
elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi lingkungan. Dalam
beberapa kasus, personil pendukung EIS memasukkan berita terbaru dan penjelasan
informasi.
2. Dialog
antara Eksekutif dengan SIE
Eksekutif
memasukkan instruksi ke dalam sistem melalui menu, pilihan menu ditampilkan
dengan mouse atau touch screen, informasi ditampilkan dalam bentuk tabel,
grafik atau narasi.
3. Drill
Down
Eksekutif
dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap mengambil
informasi yang lebih rinci.
4. Penyatuan
Konsep-Konsep Manajemen
Dapat
dilihat dengan mudah bagaimana para eksekutif membangun EIS mereka di
atas
konsep-konsep dasar manajemen. Tiga konsep yang akan kita bahas adalah
factor-faktor penentu keberhasilan (critical success fators) management by
exception dan model mental.
Faktor-Faktor
Keberhasilan
Faktor-faktor
penentu keberhasilan dari EIS menurut Rockart & DeLong (MCLeod, 1996,
p174-175) antara lain adalah :
1.
Sponsor eksekutif yang
mengerti dan berkomitmen
Eksekutif
tingkat puncak, lebih baik CEO, harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS
dengan mendorong penerapan. Usaha EIS yang paling berhasil adalah yang pemakai
petamanya adalah puncak eksekutif.
2. Sponsor
operasi
Sponsor
eksekutif kemungkinan besar terlalu sibuk untuk mencuahkan banyak waktu untuk
penerapan. Tugas itu harus diberikan kepada eksekutif tingkat puncak lain,
seperti wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerja sama dengan eksekutif
pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu telaksana.
3. Staf
jasa informasi yang sesuai
Harus
tersedia spesialis informasi yang tidak saja mengerti teknologi informasi
tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem ini. Area teknologi
informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi data, database, dan grapichal user interface.
4. Teknologi
informasi yang sesuai
Para
penerap EIS seharusnya tidak berlebihan dan memasukkan perangkat keras atau
perangkat lunak yang tidak perlu. Sistem itu harus sesederhana mungkin dan haus
memberikan tepat seperti yang eksekutif inginkan tidak lebih dan tidak kurang.
5. Manajemen
data
Tidak
cukup hanya menampilkan informasi. Eksekutif harus mengetahui seberapa
mukhtahir data itu. Eksekutif juga harus mampu mengikuti analisis data.
Analisis ini dapat dicapai melalui drill down, dengan bertanya kepada manajer
data atau keduanya.
6. Kaitan
yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian
besar EIS yang berhasil dirancang untuk memecahkan masalah-masalah spesifik
atau memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani oleh teknologi informasi.
KESIMPULAN
Eksekutif
merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh kuat pada kegiatan dan arah
organisasi. Eksekutif lebih peduli dengan cara membuat jaringanya bekerja
mencapai agenda itu daripada dengan keputusan spesifik. Eksekutif menggunakan
instuisi maupun analis rasional dalam memecahkan masalah, menerapkan instuisi
pada tiap langkah dengan urutan yang sama.
Daftar
Pustaka:
Laudon,
K.C. dan J.P. Laudon. Management
Information Systems. Terjemahan. Salemba Empat. Edisi 7. 2001
Laudon,
K.C. dan J.P. Laudon. Management
Information Systems. Terjemahan. Salemba Empat. Edisi 8. 2004
Laudon,
K.C. dan J.P. Laudon. Management
Information Systems: Managing the Digital Firm. Terjemahan. Salemba Empat.
Buku 1 & 2 Edisi 10. 2008
www.google.com
sistem informasi eksekutif
documentslide.com
sistem informasi eksekutif
www.scribd.com
sistem informasi eksekutif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar