Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017
Kelas SA1 :
1. Vira Fatmawati (1510109345)
2. Septia Dwi Fatmasari (1620109859)
3. Firda Yuniartiwi (1620109860)
4. Helena Hara H.H. (1620109861)
5. Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)
Materi ke-10
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Definisi Sistem Informasi Manufaktur
Manufaktur,
dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk.
Proses ini meliputi : perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap
proses dimana produk tersebut dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah
suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan
aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas,
manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman
material, support service, dan customer service.
Sistem
Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur
produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan
output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi
seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang atau jasa. Ruang lingkup sistem informasi manufaktur
meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja,
Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur.
1.
MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Ada empat jenis dasar dari model, antara lain :
Ada empat jenis dasar dari model, antara lain :
1.
Model Fisik
: Adalah penggambaran tiga dimensi dari kesatuannya. Dalam beberapa hal, model
ini berukuran lebih kecil dari pada objek yang diwakilinya. Sebagai contoh
adalah mainan anak-anak, seperti boneka dan pesawat terbang mainan, dan
prototype rancangan yang digunakan oleh perancang mobil. Beberapa model
mempunyai ukuran yang sama seperti entity-nya, dan beberapa diantaranya ada
yang lebih besar. Ilmuwan mungkin akan menggunakan model fisik telinga manusia
yang lebih besar ketika ia mempelajari masalah penyakit tuli, misalnya. Model
fisik dapat memenuhi tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh sesuatu yang nyata;
bayi tidak dapat dipakai sebagai cetakan untuk pembuatan boneka, pembuat mobil
sangan sulit menggunakan mobil asli untuk pencetakan mobil menurut idenya. Dari
keempat model yang ada, model fisik mungkin merupakan model yang mempunyai
kegunaan paling sedikit bagi manajer bisnis. Biasanya, manajer tidak perlu
melihat sesuatu dalam bentuk tiga dimensi untuk memahami dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
2.
Model Naratif
: Adalah sebuah jenis model yang digunakan manajer tiap hari, yang
dianggap sebagai model. Model Naratif menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan
kata lisan atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entity dari
narasi tersebut. Semua komunikasi lisan dan tertulis adalah model naratif,
sehingga menjadikannya jenis yang paling populer. Dalam bisnis, informasi
tertulis dari komputer dan informasi lisan dari sistem komunikasi informal
merupakan contoh dari model naratif ini.
3.
Model Grafis
: Jenis model lain yang tetap dalam penggunaannya adalah model grafis. Model
grafis mewakili entity-nya dengan abstraksi garis, symbol dan bentuk. Ia
seringkali disertai dengan penjelasan naratif. Model grafis digunakan dalam
bisnis untuk menyampaikan informasi. Banyak laporan tahunan mengenai pemegang
saham perusahaan terdiri dari grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi
keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
manajer.Keberadaan software grafik khusus untuk mikrokomputer sekarang ini
lebih difokuskan perhatiannya pada penggunaan grafik dalam pemecahan masalah.
Model grafis juga digunakan dalam perancangan sistem informasi. Banyak dari
peralatan yang digunakan oleh analis sistem dan programmer adalah bersifat
grafis. Yang paling terkenal dari model ini adalah flowchart (kartu pencatat
masuk keluarnya barang). Simbol flowchart mewakili proses yang akan dilakukan
dan juga mewakili file input dan output. Analis sistem dan programmer
menggunakan flowchart untuk membantu memahami sistem maupun untuk
4.
Model Matematis
: Model Matematis digunakan dalam pembuatan model bisnis, segala rumus
matematika atau persamaan adalah model matematis. Banyak model matematis yang
digunakan oleh manajer bisnis bersifat lebih kompleks dari pada yang digunakan
dalam pelajaran matematika di perguruan tinggi. Sebagai contoh, rumus yang
digunakan untuk menghitung break-even point (titik impas) adalah hanya :
1.
BEP = TFC
a.
P-C
Disini
TFC adalah total biaya tetap (fixed cost), P adalah harga penjualan per unit,
dan C adalah biaya variabel unit (variable cost). Model titik impas hanya
menggunakan satu pertanyaan. Beberapa model matematis menggunakan sejumlah
persamaan, seringkali sampai ratusan bahkan ribuan. Model perencanaan pendanaan
yang dikembangkan oleh Sun Oil Company, selama tahun awal penggunaan MIS,
menggunakan sekitar 2.000 persamaan. Dengan menggunakan model yang begitu
banyak mengakibatkan mereka menjadi bingung dan sulit menggunakannya. Sekarang
ini cenderung digunakan model yang lebih kecil yang hanya dimaksudkan untuk
membantu manajer dalam memecahkan masalah khusus. Karena bahasa matematika
bersifat universal, model matematis tidak mengenal wilayah geografi. Siapa saja
yang memahami bahasa dan mengetahui arti simbolnya akan dapat mengerti model
tersebut. Inilah salah satu kelebihan model matematis. Kelebihan lainnya adalah
ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu objek dapat di deskripsikan.
Matematika dapat melakukan pengekspresian hubungan dengan lebih banyak dari
pada yang dapat dilakukan oleh dua dimensi model grafis atau tiga model fisik.
Bagi ahli matematika dan manajer bisnis, yang mengetahui kekompleksan sistem
bisnis, kemampuan multidimensional dari model matematis ini merupakan aset yang
besar.
2.
MANUFACTURING INTELLIGENCE SUBSYSTEM
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam
kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih
menekankan kepada informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi yang
terjadi dalam sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output
barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
1. Input Data/Informasi
1. Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data
eksternal, data internal merupakan data intern system keseluruhan yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal
dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik dll.
2. Sub sistem input
Sub
sistem input terdiri dari :
1. Sistem informasi akutansi
Sistem
informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan
pemasoknya.
Tugas
pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan
menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam
terminal dengan mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media tersebut peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang
dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang
dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang
dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut dditrnsmisikan
kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.
2.
Sub
sistem Industrial Engineering
Industrial
Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE
melibatkan pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan
managemant by exception diarea manufaktur.
3.
Sub
sistem intelijen manufaktur
Subsistem
intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan
terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
·
Informasi pekerja
Manajer
manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para
pekerja perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu kontrak
menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
·
Sistem formal
Manajemen
manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja
yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian
mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menghubungakan pelamar.
·
Sistem informal
Arus
informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat
informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.
3. Sub Sistem Output
Adalah
informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi
:
1.
Sub
sistem produksi : Adalah segala hal yang bersangkutan
dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja
2.
Sub
sistem persediaan : Subsistem persediaan memberikan jumlah
stok, biaya holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil
pengolahan data dari input
3.
Sub
sistem kualitas : Adalah semua hal yang berhubungan
dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier
4.
Sub
sistem biaya : Tujuan perusahaan manufaktur secara
umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya.
Sub
sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
- Biaya Pemeliharaan
Biaya
pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan
dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
- Biaya Pembelian
Mencakup
biaya‐biaya
yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp,
biaya
sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
3.
BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN INFORMASI MANUFAKTUR
Penggunaan sistem informasi manufaktur terbagi atas dua pengendalian yaitu :
Penggunaan sistem informasi manufaktur terbagi atas dua pengendalian yaitu :
1.
Pengendalian Proses
Pengendalian
proses adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan proses fisik yang
berlangsung. Pengendalian proses dengan komputer biasa digunakan untuk
mengendalikan proses fisik dalam penyulingan minyak, pabrik semen, pabrik
kimia, dan lain sebagainya. Program pengendalian proses menggunakan model
matematika untuk menganalisa data yang dibangkitkan oleh proses yang sedang
berjalan dan membandingkannya dengan standar yang sudah ada atau peramalan
permintaan.
Sub
proses yang pengolahan data maupun pengendalian prosesnya masing-masing telah
dilakukan secara komputasi, digabungkan/diintegradikan dalam suatu jaringan
kerja (network) yang dipusatkan kesebuah computer pengendali (server) yang
disebut Manager Station. Dengan demikian terjadi proses pertukaran informasi
antar masing-masing sub proses dalam sebuah inisialisasi kondisi tertentu.
Manager Station secara otomatis akan mengolah seluruh data input, serta
menghasilkan output berupa perintah perubahan, perbaikan maupun yang lainnya
berkaitan dengan operasional proses.
2.
Pengendalian Mesin
Pengendali
mesin adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan gerakan mesin, dikenal
juga sebagai Numerical Control. Pengendali peralatan mesin dalam pabrik
merupakan sebuah bentuk aplikasi dari Numerical Control. Program komputer
numerikal kontrol untuk peralatan mesin mengubah data geometrik dari gambar
teknik dan instruksi mesin dari rencana proses kedalam kode numerik sebagai
perintah untuk mengendalikan kerja mesin. Pengendali mesin dapat melibatkan
penggunaan mikrokomputer dengan kemampuan khusus yang disebut dengan
Programable logic controllers (PLCs). Alat ini mengoperasikan satu atau lebih
mesin sesuai dengan petunjuk dari program Numerical Control.
KELEBIHAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI
DALAM PERUSAHAAN
Kelebihan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
Kelebihan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
o Hasil
produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
o manufaktur
menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
o Perusahaan
lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
o Arsip
lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
o Sistem
informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat,
o tepat
dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
KEKURANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI
DALAM PERUSAHAAN
Kekurangan
digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
o Kegagalan
dalam mengaplikasikan sistem MRP biasanya disebabkan oleh ;
o Kurangnya
komitmen top manajemen
o Kesalahan
memandang MRP hanyalah software yang hanya butuh digunakan secara tepat,
o Integrasi
MRP JIT yang tidak tepat
o Membutuhkan
pengoperasian yang akurat
o Terlalu
kaku
KESIMPULAN
Sistem
Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang
bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk
mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan
dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada
input, proses dan output.
SARAN
Sebaiknya
kita mengenal model system umum per elemen, dengan memperhatikan arus sumber
yang melalui system fisik maupun system arus feedback yang mengalir lewat
system konsep. Arus feedback berasal dari data, ditransformasikan menjadi
informasi oleh pemroses informasi, dan kemudian digunakan oleh manajer untuk
membuat keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar