Selasa, 22 November 2016

Sistem Informasi Manajemen // Materi 9 // Sistem Informasi Pemasaran

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017

Kelas SA1 :

1.      Vira Fatmawati                     (1510109345)
2.      Septia Dwi Fatmasari           (1620109859)
3.      Firda Yuniartiwi                   (1620109860)
4.      Helena Hara H.H.                  (1620109861)
5.      Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)

Materi ke-9

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem Informasi Pemasaran yaitu seperangkat prosedur dan metode untuk pengumpulan data, analisis, dan penyajian informasi yang teratur dan terencana yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemasaran.
Pengertian Sistem Informasi Pemasaran perlu kita ketahui agar bisa menjalankan strategi pemasaran yang efektif, serta bisa juga dalam menerapkan sistem komunikasi pemasaran dalam memahami pengertian riset pemasaran.
Pengertian Sistem Informasi Pemasaran adalah proses ataupun kegiatan yang di lakukan oleh peseorangan dan organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk mendapat memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang dan jasa.
Tetapi, jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.

  1. Struktur Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber Daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

Contoh Struktur Organisasi Fungsional:

http://ilmumanajemenindustri.com/wp-content/uploads/2016/06/Contoh-bentuk-Struktur-Organisasi-Fungsional.jpg
Organisasi dengan struktur fungsional ini memiliki beberapa kelebihan serta kekurangan di dalam penerapannya. berikut penjelasannya:
  1. Kelebihan Fungsional:
  • Adanya spesialisasi pekerjaan dalam organisasi
  • Pembagian kerja jelas
  • Kordinasi organisasi mudah dijalankan
  • Sudah memiliki tenaga ahli di bidangnya
  1. Kekurangan Fungsional:
  • Pimpinan tidak memiliki bawahan yang jelas
  • Keterampilan karyawan terbatas pada satu bidang
  • Koordinasi menyeluruh susah dilakukan
  • Karyawan bersifat individual

  1. Prinsip Pemasaran

Banyak orang berpikir mengenai pemasaran dalam arti sempit, sperti halnya hanya mencakup penjualan dan periklanan. Satu definisi menyatakan bahwa pemasaran “terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa, dan gagasan”.
  Bauran Pemasaran:
  1. Manajer prusahaan memiliki beragam sumber daya untuk dikaryakan. Tujuannya adalah megembangkan strategi yang menerapkan sumber daya ini bagi pemarasan barang, jasa dan gagasan perusahaan.
  2. Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix): produk, promosi, tempat dan harga (product, promotion, place, & price), semua itu dikenal dengan 4P:
  • Produk (product) merupakan komponen utama yang mendasari pemasaran suatu perusahaan. Karena dibuatnya suatu produk, maka sebuah usaha mempunyai misi bagaimana caranaya produk yang diproduksi dapat dijual. Akan tetapi produk saja tidak cukup, akan tetapi sebuah produk harus memiliki kualitas dan kuantitas. Kuantitas berarti dapat memenuhi kebutuhan pasar sedangkan kualitas adalah produk itu mamapu memuaskan keinginan Customers sebgai pengguna produk yang kita produksi. Sehingga perusahaan harus mampu memproduksi membuat produk yang mampu menjawab keinginan pelanggan. Terkait pembuatan produk, maka perusahaan memerlukan harus bekerjasama dengan bagian informasi perusahaan supaya produksi yang dialakukan tidak salah sasaran.
  • Promosi (promotion) merupakan tahapan memperkenalkan suatu produk kepada Customers. Pada tahapan ini tidak jarang sebuah perusahaan memerlukan pengeluaran yang besar uintuk promosi tersebut. Promosi mutlak dilakukan oleh sebuah perusahaan, karena meski produk yang dihasilkan perusahaan memlikiki kuantitas dan kualitas yang memenuhi permintaan pasar, akan tetapi bisa jasa tidak laku karena produk yang kita buat tidak banyak orang yang mengetahuinya. Pada kenyataa saat ini teknologi informasi sudah sangat kompleks, sehingga mengenai media promosi yang diguanakan tentunya disesuaikan dengan target pasar dan kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk melakukan promosi.
  • Tempat (place) yang strategis merupakan salah satu kunci suskses pemasaran suatu produk. Terkait dengan temapat perusahaan harus mamapu memilih lokasi yang mampu dijagkau oleh siapa saja. Sehingga pelanggan tidak merasa kesulitan untuk menjangkau tempat tersebut. Selain itu sarana parkir merupakan fasilitas yang tidak boleh ditinggalkan.
  • Harga (price) maksudnya adalah harga sebuah produk harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat produk tersebut diapsaarkan. Research pasa perlu dilakukan agar penetapan harga suatu produk sesuai dengan daya beli lingkungan. Karena tanpa pertimbangan tersebut bisa jadi suatu produk tidak akan laku dipasaran.

  1. Model Sistem Informasi Pemasaran

http://image.slidesharecdn.com/02macam-macamsisteminformasi-091103161352-phpapp01/95/02-macam-macam-sistem-informasi-21-728.jpg?cb=1257295387

Subsistem Output Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran, yaitu:
  1. Subsistem Produk: Menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
  2. Subsistem Tempat: Menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
  3. Subsistem Promosi: Menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan suatu perusahaan dan penjualan langsung.
  4. Subsistem Harga: Membantu manajer mebuat keputusan harga.
  5. Subsistem Peramalan Penjualan: Memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut.
Tiap subsistem output terdiri dari program-program di dalam koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk mendapatkaan informasi dalam bentuk laporan periodic, dan khusus, hasil simulasi matematika, komunikasi elektronik, dan saran sistem pakar.
  1. Evolusi Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 profesor Philip kotler dari Northwestern university menggunakan istilah pusat syaraf pemasaran (marketing nerve center). Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran:
  1. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang mengalir keperusahaan dari lingkungan.
  2. Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan dalam perusahaan.
  3. Komunikasi pemasaran (marketing Communication) adalah informasi yang mengalir keluar kelingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
https://yurindra.wordpress.com/analisis/sistem-informasi-pemasaran-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar