Selasa, 29 November 2016

Sistem Informasi Manajemen // Materi 10 // Sistem Informasi Manufaktur

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017

Kelas SA1 :

1.      Vira Fatmawati                     (1510109345)
2.      Septia Dwi Fatmasari           (1620109859)
3.      Firda Yuniartiwi                   (1620109860)
4.      Helena Hara H.H.                  (1620109861)
5.      Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)

Materi ke-10

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Definisi Sistem Informasi Manufaktur
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi : perancangan produk, pemilihan material dan tahaptahap proses dimana produk tersebut dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur.

1.      MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Ada empat jenis dasar dari model, antara lain :
1.      Model Fisik : Adalah penggambaran tiga dimensi dari kesatuannya. Dalam beberapa hal, model ini berukuran lebih kecil dari pada objek yang diwakilinya. Sebagai contoh adalah mainan anak-anak, seperti boneka dan pesawat terbang mainan, dan prototype rancangan yang digunakan oleh perancang mobil. Beberapa model mempunyai ukuran yang sama seperti entity-nya, dan beberapa diantaranya ada yang lebih besar. Ilmuwan mungkin akan menggunakan model fisik telinga manusia yang lebih besar ketika ia mempelajari masalah penyakit tuli, misalnya. Model fisik dapat memenuhi tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh sesuatu yang nyata; bayi tidak dapat dipakai sebagai cetakan untuk pembuatan boneka, pembuat mobil sangan sulit menggunakan mobil asli untuk pencetakan mobil menurut idenya. Dari keempat model yang ada, model fisik mungkin merupakan model yang mempunyai kegunaan paling sedikit bagi manajer bisnis. Biasanya, manajer tidak perlu melihat sesuatu dalam bentuk tiga dimensi untuk memahami dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2.      Model Naratif :  Adalah sebuah jenis model yang digunakan manajer tiap hari, yang dianggap sebagai model. Model Naratif menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata lisan atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entity dari narasi tersebut. Semua komunikasi lisan dan tertulis adalah model naratif, sehingga menjadikannya jenis yang paling populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari komputer dan informasi lisan dari sistem komunikasi informal merupakan contoh dari model naratif ini.
3.      Model Grafis : Jenis model lain yang tetap dalam penggunaannya adalah model grafis. Model grafis mewakili entity-nya dengan abstraksi garis, symbol dan bentuk. Ia seringkali disertai dengan penjelasan naratif. Model grafis digunakan dalam bisnis untuk menyampaikan informasi. Banyak laporan tahunan mengenai pemegang saham perusahaan terdiri dari grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk menyampaikan informasi kepada manajer.Keberadaan software grafik khusus untuk mikrokomputer sekarang ini lebih difokuskan perhatiannya pada penggunaan grafik dalam pemecahan masalah. Model grafis juga digunakan dalam perancangan sistem informasi. Banyak dari peralatan yang digunakan oleh analis sistem dan programmer adalah bersifat grafis. Yang paling terkenal dari model ini adalah flowchart (kartu pencatat masuk keluarnya barang). Simbol flowchart mewakili proses yang akan dilakukan dan juga mewakili file input dan output. Analis sistem dan programmer menggunakan flowchart untuk membantu memahami sistem maupun untuk 
4.      Model Matematis : Model Matematis digunakan dalam pembuatan model bisnis, segala rumus matematika atau persamaan adalah model matematis. Banyak model matematis yang digunakan oleh manajer bisnis bersifat lebih kompleks dari pada yang digunakan dalam pelajaran matematika di perguruan tinggi. Sebagai contoh, rumus yang digunakan untuk menghitung break-even point (titik impas) adalah hanya :
1.      BEP  =   TFC
a.       P-C
Disini TFC adalah total biaya tetap (fixed cost), P adalah harga penjualan per unit, dan C adalah biaya variabel unit (variable cost). Model titik impas hanya menggunakan satu pertanyaan. Beberapa model matematis menggunakan sejumlah persamaan, seringkali sampai ratusan bahkan ribuan. Model perencanaan pendanaan yang dikembangkan oleh Sun Oil Company, selama tahun awal penggunaan MIS, menggunakan sekitar 2.000 persamaan. Dengan menggunakan model yang begitu banyak mengakibatkan mereka menjadi bingung dan sulit menggunakannya. Sekarang ini cenderung digunakan model yang lebih kecil yang hanya dimaksudkan untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah khusus. Karena bahasa matematika bersifat universal, model matematis tidak mengenal wilayah geografi. Siapa saja yang memahami bahasa dan mengetahui arti simbolnya akan dapat mengerti model tersebut. Inilah salah satu kelebihan model matematis. Kelebihan lainnya adalah ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu objek dapat di deskripsikan. Matematika dapat melakukan pengekspresian hubungan dengan lebih banyak dari pada yang dapat dilakukan oleh dua dimensi model grafis atau tiga model fisik. Bagi ahli matematika dan manajer bisnis, yang mengetahui kekompleksan sistem bisnis, kemampuan multidimensional dari model matematis ini merupakan aset yang besar.  

2. MANUFACTURING INTELLIGENCE SUBSYSTEM
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih menekankan kepada informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi yang terjadi dalam sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
1. Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik dll.
2. Sub sistem input
Sub sistem input terdiri dari :
1.      Sistem informasi akutansi
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam terminal dengan mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut dditrnsmisikan kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.
2.      Sub sistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea manufaktur.
3.      Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
·         Informasi pekerja
Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu kontrak menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
·         Sistem formal
Manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menghubungakan pelamar.
·         Sistem informal
Arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.
3. Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi :
1.      Sub sistem produksi : Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja
2.      Sub sistem persediaan : Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lainlain berdasarkan hasil pengolahan data dari input
3.      Sub sistem kualitas : Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier
4.      Sub sistem biaya : Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya.
Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
- Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
- Biaya Pembelian
Mencakup biayabiaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp,
biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

3. BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN INFORMASI MANUFAKTUR
    Penggunaan sistem informasi manufaktur terbagi atas dua pengendalian  yaitu     :
1.      Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan proses fisik yang berlangsung. Pengendalian proses dengan komputer biasa digunakan untuk mengendalikan proses fisik dalam penyulingan minyak, pabrik semen, pabrik kimia, dan lain sebagainya. Program pengendalian proses menggunakan model matematika untuk menganalisa data yang dibangkitkan oleh proses yang sedang berjalan dan membandingkannya dengan standar yang sudah ada atau peramalan permintaan.
Sub proses yang pengolahan data maupun pengendalian prosesnya masing-masing telah dilakukan secara komputasi, digabungkan/diintegradikan dalam suatu jaringan kerja (network) yang dipusatkan kesebuah computer pengendali (server) yang disebut Manager Station. Dengan demikian terjadi proses pertukaran informasi antar masing-masing sub proses dalam sebuah inisialisasi kondisi tertentu. Manager Station secara otomatis akan mengolah seluruh data input, serta menghasilkan output berupa perintah perubahan, perbaikan maupun yang lainnya berkaitan dengan operasional proses.
2.      Pengendalian Mesin
Pengendali mesin adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan gerakan mesin, dikenal juga sebagai Numerical Control. Pengendali peralatan mesin dalam pabrik merupakan sebuah bentuk aplikasi dari Numerical Control. Program komputer numerikal kontrol untuk peralatan mesin mengubah data geometrik dari gambar teknik dan instruksi mesin dari rencana proses kedalam kode numerik sebagai perintah untuk mengendalikan kerja mesin. Pengendali mesin dapat melibatkan penggunaan mikrokomputer dengan kemampuan khusus yang disebut dengan Programable logic controllers (PLCs). Alat ini mengoperasikan satu atau lebih mesin sesuai dengan petunjuk dari program Numerical Control.

KELEBIHAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI DALAM PERUSAHAAN
 Kelebihan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
o      Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
o      manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
o      Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
o      Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
o      Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat,
o      tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.

KEKURANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI DALAM PERUSAHAAN
Kekurangan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
o      Kegagalan dalam mengaplikasikan sistem MRP biasanya disebabkan oleh ;
o      Kurangnya komitmen top manajemen
o      Kesalahan memandang MRP hanyalah software yang hanya butuh digunakan secara tepat,
o      Integrasi MRP JIT yang tidak tepat
o      Membutuhkan pengoperasian yang akurat
o      Terlalu kaku

KESIMPULAN
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.

SARAN
Sebaiknya kita mengenal model system umum per elemen, dengan memperhatikan arus sumber yang melalui system fisik maupun system arus feedback yang mengalir lewat system konsep. Arus feedback berasal dari data, ditransformasikan menjadi informasi oleh pemroses informasi, dan kemudian digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan.



Selasa, 22 November 2016

Sistem Informasi Manajemen // Materi 9 // Sistem Informasi Pemasaran

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2016-2017

Kelas SA1 :

1.      Vira Fatmawati                     (1510109345)
2.      Septia Dwi Fatmasari           (1620109859)
3.      Firda Yuniartiwi                   (1620109860)
4.      Helena Hara H.H.                  (1620109861)
5.      Muhammad Dhuhriansyah (1620110159)

Materi ke-9

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem Informasi Pemasaran yaitu seperangkat prosedur dan metode untuk pengumpulan data, analisis, dan penyajian informasi yang teratur dan terencana yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemasaran.
Pengertian Sistem Informasi Pemasaran perlu kita ketahui agar bisa menjalankan strategi pemasaran yang efektif, serta bisa juga dalam menerapkan sistem komunikasi pemasaran dalam memahami pengertian riset pemasaran.
Pengertian Sistem Informasi Pemasaran adalah proses ataupun kegiatan yang di lakukan oleh peseorangan dan organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk mendapat memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang dan jasa.
Tetapi, jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.

  1. Struktur Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber Daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

Contoh Struktur Organisasi Fungsional:

http://ilmumanajemenindustri.com/wp-content/uploads/2016/06/Contoh-bentuk-Struktur-Organisasi-Fungsional.jpg
Organisasi dengan struktur fungsional ini memiliki beberapa kelebihan serta kekurangan di dalam penerapannya. berikut penjelasannya:
  1. Kelebihan Fungsional:
  • Adanya spesialisasi pekerjaan dalam organisasi
  • Pembagian kerja jelas
  • Kordinasi organisasi mudah dijalankan
  • Sudah memiliki tenaga ahli di bidangnya
  1. Kekurangan Fungsional:
  • Pimpinan tidak memiliki bawahan yang jelas
  • Keterampilan karyawan terbatas pada satu bidang
  • Koordinasi menyeluruh susah dilakukan
  • Karyawan bersifat individual

  1. Prinsip Pemasaran

Banyak orang berpikir mengenai pemasaran dalam arti sempit, sperti halnya hanya mencakup penjualan dan periklanan. Satu definisi menyatakan bahwa pemasaran “terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa, dan gagasan”.
  Bauran Pemasaran:
  1. Manajer prusahaan memiliki beragam sumber daya untuk dikaryakan. Tujuannya adalah megembangkan strategi yang menerapkan sumber daya ini bagi pemarasan barang, jasa dan gagasan perusahaan.
  2. Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix): produk, promosi, tempat dan harga (product, promotion, place, & price), semua itu dikenal dengan 4P:
  • Produk (product) merupakan komponen utama yang mendasari pemasaran suatu perusahaan. Karena dibuatnya suatu produk, maka sebuah usaha mempunyai misi bagaimana caranaya produk yang diproduksi dapat dijual. Akan tetapi produk saja tidak cukup, akan tetapi sebuah produk harus memiliki kualitas dan kuantitas. Kuantitas berarti dapat memenuhi kebutuhan pasar sedangkan kualitas adalah produk itu mamapu memuaskan keinginan Customers sebgai pengguna produk yang kita produksi. Sehingga perusahaan harus mampu memproduksi membuat produk yang mampu menjawab keinginan pelanggan. Terkait pembuatan produk, maka perusahaan memerlukan harus bekerjasama dengan bagian informasi perusahaan supaya produksi yang dialakukan tidak salah sasaran.
  • Promosi (promotion) merupakan tahapan memperkenalkan suatu produk kepada Customers. Pada tahapan ini tidak jarang sebuah perusahaan memerlukan pengeluaran yang besar uintuk promosi tersebut. Promosi mutlak dilakukan oleh sebuah perusahaan, karena meski produk yang dihasilkan perusahaan memlikiki kuantitas dan kualitas yang memenuhi permintaan pasar, akan tetapi bisa jasa tidak laku karena produk yang kita buat tidak banyak orang yang mengetahuinya. Pada kenyataa saat ini teknologi informasi sudah sangat kompleks, sehingga mengenai media promosi yang diguanakan tentunya disesuaikan dengan target pasar dan kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk melakukan promosi.
  • Tempat (place) yang strategis merupakan salah satu kunci suskses pemasaran suatu produk. Terkait dengan temapat perusahaan harus mamapu memilih lokasi yang mampu dijagkau oleh siapa saja. Sehingga pelanggan tidak merasa kesulitan untuk menjangkau tempat tersebut. Selain itu sarana parkir merupakan fasilitas yang tidak boleh ditinggalkan.
  • Harga (price) maksudnya adalah harga sebuah produk harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat produk tersebut diapsaarkan. Research pasa perlu dilakukan agar penetapan harga suatu produk sesuai dengan daya beli lingkungan. Karena tanpa pertimbangan tersebut bisa jadi suatu produk tidak akan laku dipasaran.

  1. Model Sistem Informasi Pemasaran

http://image.slidesharecdn.com/02macam-macamsisteminformasi-091103161352-phpapp01/95/02-macam-macam-sistem-informasi-21-728.jpg?cb=1257295387

Subsistem Output Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran, yaitu:
  1. Subsistem Produk: Menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
  2. Subsistem Tempat: Menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
  3. Subsistem Promosi: Menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan suatu perusahaan dan penjualan langsung.
  4. Subsistem Harga: Membantu manajer mebuat keputusan harga.
  5. Subsistem Peramalan Penjualan: Memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut.
Tiap subsistem output terdiri dari program-program di dalam koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk mendapatkaan informasi dalam bentuk laporan periodic, dan khusus, hasil simulasi matematika, komunikasi elektronik, dan saran sistem pakar.
  1. Evolusi Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 profesor Philip kotler dari Northwestern university menggunakan istilah pusat syaraf pemasaran (marketing nerve center). Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran:
  1. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang mengalir keperusahaan dari lingkungan.
  2. Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan dalam perusahaan.
  3. Komunikasi pemasaran (marketing Communication) adalah informasi yang mengalir keluar kelingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
https://yurindra.wordpress.com/analisis/sistem-informasi-pemasaran-2/